Dr. H.Guntur Kertabudi, M.Si
(Pengurus IKA UNPAS 2011-2016)
Penulis merasa perlu memberi judul tulisan ini seperti diatas. Tentunya tidak mungkin tanpa alasan. Satu diantaranya, terdapat fenomena menarik di Kampus Universitas Pasundan.
Sejak berdirinya institusi perguruan tinggi ini, baru kali figur Rektor Universitas Pasundan berlatar belakang “alumni”. Sengaja kata alumni ini memakai tanda petik, hal ini dimaksudkan memiliki makna ganda. Artinya pertimbangan
" user" dan civitas akademika yang memiliki hak pilih, dalam menentukan pilihan kepada Prof. Dr.Ir.H.Eddy Jusuf Sp,M.Si,M.Kom., sebagai Rektor Universitas Pasundan masa bakti 2012-2016 bukan karena faktor alumni semata, tetapi diyakini yang bersangkutan memiliki kapabilitas, integritas, dan akuntabilitas yang mempuni untuk memimpin institusi perguruan tinggi ini.
Hal sama di alamatkan pula kepada dekan FISIP Universitas Pasundan, yang baru-baru ini di jabat oleh Budhiana S.IP.M.Si., sama-sama berlatar belakang alumni. Dengan tidak mengurangi apresiasi penulis kepada civitas akademika non alumni, dan juga tidak bermaksud memunculkan nuansa dikotomis, bahwa biasanya karakteristik alumni lebih memiiliki “sense of belonging”, dan “sense of responsbility” terhadap almamaternya sehingga ekspetasi perkembangan Universitas Pasundan melalui Tri Darma perguruan tinggi, akan semakin optimis. Apabila dilihat dari pendekatan konsep, bila secara substansial mengedepankan DIFUSI INOVASI baik dalam domain pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dalam domain proses pembelajaran, pada gilirannya akan mampu mencetak lulusan yang memiliki daya saing kompetitif dalam menyongsong tantangan ASEAN kedepan.
Seperti diketahui, hasil konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yang diselenggarakan pada tahun 201 menjelang berakhirnya pemerintahan SBY di bali, telah menetapkan bahwa mulai bulan Desember 2015 sebagai awal pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), selanjutnya pada tahun 2022 pemberlakuan Masyarakat Sosial dan Masyarakat Politik ASEAN. Artinya menjadikan wilayah negara di ASEAN sebagai satu kesatuan pasar bebas bagi bangsanya. Hal ini mencontoh konsep Uni Eropa. Yang menjadi persoalan adalah mampukah bangsa Indonesia memiliki potensi daya saing kompetetif, sehingga mampu berperan sebagai Produsen, termasuk ketersediaan tenaga kerja ahli dan terampil sebagai manusia unggul atau hanya bisa memposisikan sebgai bangsa konsumen belaka.
Dengan demikian, guna menunjang posisi Universitas Pasundan sebagai salah satu institusi perguruan tinggi yang terpandang khususnya di jawa barat dan umumnya Indonesia, kiranya perlu diperhatiakn strategi marketing dan kemasan yang menggambarkan kualitas dan fasilitas pembelejaran memadai. Sehingga akan tercipta citra positif, dimana Universitas Pasundan merupakan tempat yang layak untuk mendapatkan “jawaban” dalam menghadapi tantangan global dan tantangan multi dimensi yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia saat ini kedepan.
Mengakhiri tulisan ini, pertama penulis menyampaikan ucapan selamat kepada alumni yang mendapat kepercayaan mengemban amanah, semoga”lungsur langsar panjang punjung lulus bunglus luhur kuta gede dunya sarta jatnika salalawasna”. Kedua,patut disimak pepatah ki sunda “dina kiwari ngancik bihari seja ayeuna samoeureun jaga”, kiranya sangat relevan dengan spirit civitas akademik Universitas Pasundan dalam upaya menciptakan kondisi yang diharapkan bersama. BRAVO ALUMNI ! ,BRAVO CIVITAS AKADEMIKA UNPAS !
Silahkan untuk Memberi komentar
About Unknown
Hallo, Nama Saya Deden Firman Fauzi. saya pengelola website ini,semoga informasi di website ini berguna dan apabila memiliki kritikan dan saran silahkan email ke dedenfirmansoemantri@gmail.com dan WA/LINE 082118778437.
0 komentar:
Post a Comment