Endang Suwarna |
Dilahirkan di kota Tasikmalaya pada tahun 1938 dan mengalami tiga rezim pemerintahan yaitu di-era Belanda, Jepang, dan kemerdekaan merupakan pengalaman hidup mahasiswa lulusan pertama jurusan Administrasi Publik yang berlokasi di Jalan Lengkong Besar kampus Universitas Pasudan dan meraih gelar akademiknya sebagai sarjana muda lengkap atau dikenal bakaloriat Unpas. Mahasiswa yang bernama Endang Suwarna ini merupakan Sarjana muda pertama lulusan Publik Administrasi Sospol Universitas Pasundan yang mendapatkan studi dikampus yang memiliki bangunan sejarah dan dipimpin oleh tokoh sunda yaitu Suradiredja.
Semasa kuliahnya Endang sudah terbiasa untuk bekerja, pagi sampai siang kerja dan sorenya melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa untuk kuliah, hal ini yang harus dapat dicontoh oleh mahasiswa saat ini. Kita tidak akan tahu bagaimana orang tua membiayai kuliah, mereka bisa menjual sawah, sapi (ternaknya) atau bahkan menggadaikan SK untuk membiayai kuliah. Sehingga dengan membantu orang tua bekerja diluar aktifitas kuliah, setidaknya ikut meringankan beban orang tua.
Dalam dunia karir Endang Suwarna mampu mencapai masa keemasannya dan terlihat dari rekam jejak karir beliau. Setelah lulus dari Unpas, pihaknya diterima di pemerintahan Jawa Barat sebagai Pegawai Negeri Sipil, kemudian menjadi Sekretaris di Kabupaten Tanggerang dan setelah itu menjadi Bupati Lebak Banten dan kemudian dipercaya menduduki jabatan Asisten Administrasi Sekretaris Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat serta akhirnya menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat.
Menjadi salah satu sarjana muda Unpas (bakaloriat) yang berhasil tentunya akan menjadi semangat atau motivasi bagi para Alumni Unpas. Namun, dibalik kesuksesan beliau dedikasinya kepada Unpas terlihat ketika lulus dari Unpas, beliau diangkat menjadi Sekretaris Sosial Politik Unpas, yang pada saat itu Dekannya oleh Sena Prawira dan beliau berhasil merekrut akademik penerangan yaitu Bapak Eo.
Bermodalkan sarjana muda Unpas beliau dapat deterima oleh Pemerintah provinsi Jawa Barat dan pada saat itulah lulusan dari Unpas dipercaya oleh Pemerintah Jawa Barat. Pada jaman beliau menjadi bupati di Lebak Banten, beliau satu-satunya Bupati Lebak sebelum dan sesudah beliau di angkat sebagai Diistrenan bahkan 2 kali oleh masyarakat Baduy. Tetapi pada prinsipnya ada tiga hal yang harus dilakukan ketika menjadi pemimpin diantaranya, pemimpin harus menguasai lingkungan (governance), pemimpin harus menguasai sumber daya manusia (SDM), pemimpin harus menguasai Values (nilai). Namun, Universitas Pasundan pada dasarnya telah memberikan pondasinya kepada kita sebagai pemimpin, tinggal dapatkah mengaplikasikan ilmu-ilmu itu dilapangan dan hal yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain diluar Unpas adalah nilai kesundaan, kesopanan dan kebersamaan.
Disaat beliau menjabat sebagai Bupati Lebak, saat itu mengalami dua perbedaan di antaranya pada jaman sebelum reformasi tugas yang di berikan Presiden sebagai Top Manager adalah membangun rakyat dan yang kita kejar adalah income perkapita sehingga meningkatkan harkat martabat masyarakat. Tetapi di jaman reformasi beralih tidak hanya mengejar income perkapita tapi mendaptkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), jadi di jaman sekarang selain memikirkan masyarakat diwilayah kekuasaan, tetapi pejabat pemerintahan harus memikirkan Lembaga Pemerintahannya juga. Maka dari itu ketika menjadi Bupati pada jaman sebelum reformasi dari seluruh Bupati yang jumlahnya 540 Bupati pada jaman itu tidak ada yang masuk ke Sukamiskin atau dinyatakan tidak menyalahkangunakan kekuasaannya dalam mengelola anggaran (korupsi). Namun, berbeda dengan jaman reformasi lebih dari 350 Bupati di Indonesia masuk ke Sukamiskin.
Kegiatannya selama studi di Unpas menjadi penerang ketika menjabat sebagai Bupati, dikarenakan beliau menerapakan filosofi unpas yakni Pengkuh agamana, luhung elmuna dan jembar budayana dan filosofi itu di pegangnya sampai sekarang. Unpas memiliki perbedaan dengan kampus yang lain yaitu pengkuh agamana, karena menurut beliau hal di atas dapat menutupi kekurangan dari pendidikan yang ada di negeri ini, yakni kurangnya menekankan akhlak budi pekerti. Berikut riwayat pekerjaan semasa hidup hingga kini :
1.Pegawai Negara Sipil (PNS) Pemda Provinsi Jawa Barat, tahun 1965-1984
2.Sekretaris Wilayah Kabupaten Tanggerang, tahun 1984-1988
3.Bupati kepala Daerah Lebak di Rangkasbitung, tahun 1988-1993
4.Asisten Administrasi Sekretaris Pemda Provinsi Jawa Barat, tahun 1994-1997
5.Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, tahun 1997-1999
Bagi para alumni Universitas Pasundan dihari yang berbahagia ini, ketika disahkan menyandang gelar akademik menjadi sarjana diharapkan dapat memberikan kontribusinya melalui pengabdian kepada Universitas Pasundan dalam pengembangan pendidikan secara nyata. Kemudian berbuat baiklah karena dengan berbuat baik maka orang lain akan bertanya dia dari mana, dan ketika mengetahui dari Unpas, maka menjadi promosi secara tidak langsung untuk pembangunan Unpas kedepan.
dedenfirmansoemantri@gmail.com
Silahkan untuk Memberi komentar
About Unknown
Hallo, Nama Saya Deden Firman Fauzi. saya pengelola website ini,semoga informasi di website ini berguna dan apabila memiliki kritikan dan saran silahkan email ke dedenfirmansoemantri@gmail.com dan WA/LINE 082118778437.
0 komentar:
Post a Comment