Di tengah susahnya
mendapatkan pekerjaan, memiliki pekerjaan yang mapan dengan gaji tetap adalah harapan
semua orang saat ini. Namun, hal tersebut bukanlah prinsip bagi Sumyana.
Lulusan Fakultas Ekonomi Unpas ini tidak takut berpindah pekerjaan, meskipun
pekerjaan tersebut menawarkan posisi mapan dan gaji tetap. Hal tersebut jelas
terlihat dari karier pekerjannya.
Sumyana dilahirkan di
Bandung, 11 September 1964. Ia adalah anak kesepuluh dari 10 bersaudara. Ia berasal
dari keluarga yang dekat dengan buku bacaan. Hal itu mengingat ayahnya adalah
pengarang buku-buku SD. Selama kuliah di Unpas, ia mengambil kelas sore karena
kesibukannya bekerja di BKKBN. Namun, meskipun mengambil kelas sore, ia
termasuk mahasiswa yang lulus cepat. Baginya, faktor ekonomilah yang membuatnya
lulus cepat. “Ya kalau kuliah lama, biaya kuliah kan jadi besar,” ujarnya.
Lelaki yang sekarang
diamanahi sebagai Direksi Perum Jasa Tirta II ini, begitu mengenang studinya di
Unpas. Salah satu yang paling terkenang adalah “bahasa Sunda”. Baginya Unpas
begitu unik perihal komunikasi karena meskipun mahasiswa Unpas berasal dari
berbagai suku, tetapi komunikasi tetap memakai bahasa Sunda. Menurutnya mengapa
bahasa Sunda begitu nyaman digunakan karena berbagai ekspresi lebih mengena diungkapkan
dengan bahasa Sunda dibanding dengan bahasa Indonesia. Ia pun berharap kenangannya
ini bisa terus bertahan dan dirasakan generasi selanjutnya di Unpas, dengan
Unpas terus mendukung keberadaan bahasa dan budaya Sunda.
Bicara tentang
kariernya, Sumyana memiliki banyak pengalaman kerja. Menariknya meskipun pada
saat itu sudah berpekerjaan mapan dan bergaji tetap, ia tidak pernah takut
untuk pindah pekerjaan, dengan profesi yang berbeda dan bahkan dengan gaji yang
berbeda pula. Ia kerap merasa tidak puas dan ingin mencari pengalam baru. Oleh
karena itu, tidak heran bila dalam beberapa tahun pengalam kerjanya banyak.
Dalam riwayat kariernya,
setelah lulus, ia bekerja di PT Toby Meza tahun 1988. Bekerja di sana hanya
bertahan 3 tahun karena di tahun keempat ia memilih untuk menerima pinangan Bank
BRI. Kemudian, merasa ingin mendapatkan tantangan baru, di tahun 1990, ia pindah
kembali dan bekerja di Ditjen Moneter Departeman Keuangan. Di tempat barunya
ini, ia berstatus PNS. Setalah di Ditjen Moneter inilah kariernya beranjak ke
mana-mana, dari satu posisi ke posisi lain, dari satu bidang ke bidang lain. Di
tabel berikut disajikan keragaman kariernya.
No.
|
Pekerjaan
|
Masa kerja
|
1.
|
Staf Tenaga Kerja Survey pada BKKBN
Prov. Jabar
|
1984-1987
|
2.
|
Market Research,Tobby Meza, Co Jakarta
– Holding Pharmaceutical.
|
1988-1990
|
3.
|
Staf pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(persero)
|
1990-1991
|
4.
|
Pegawai pada Direktorat persero, Ditjen
Moneter Dep. Keuangan
|
1991-1995
|
5.
|
Kepala Seksi pada Ditjen Pembinaan
BUMN, Dep. Keuangan
|
1995-1998
|
6.
|
Kepala Subbagian Administrasi, pada
Kementrian Negara BUMN
|
1998-2000
|
7.
|
Kepala Seksi, Direktorat Jendral
Pembinaan BUMN, Dep Keuangan
|
2001-2002
|
8.
|
Kasubbid Asdep urusan perkebunan, Deputi
Bidang Usaha Agro Industri Kehutanan, kertas, Percetakan, dan Penerbitan
Kementrian Negara BUMN
|
2002-2006
|
9
|
Kepala Bidang Usaha Jasa Perencanaan
Konstruksi dan Rekayasa II pada Deputi Bidang Usaha Jasa Lainnya, Kementrian
Negara BUMN
|
2006-2010
|
10
|
Kepala Bidang Usaha Infrastruktur dan
Logistik Iia, Pada Deputi Bidang Usaha Insfrastruktur dan Logistik, Kementrian BUMN
|
2010-2012
|
11
|
Asisten Deputi Bidang Usaha Indrustri
Primer III, Pada Deputi Bidang Usaha Indrustri Primer, Kementrian BUMN.
|
2012-2014
|
12
|
Asisten Deputi Usaha Perkebunan dan
Kehutanan, pada Kedeputian Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis,
Kementrian BUMN
|
2014-2015
|
13
|
Direksi pada Perum Jasa Tirta II,
|
2015-sekarang
|
Selalu siapnya ia dalam
pekerjaan yang berbeda, didasari keyakinannya bahwa orang sukses adalah orang
yang pandai memanfaatkan ilmunya. Pemanfaatan ilmu itu ditunjukkan dengan
mampunya ia bekerja dalam berbagai pekerjaan yang berbeda. Indikatornya adalah
“adaptasi”. Seseorang baginya harus mampu beradaptasi dengan pekerjaan yang
berbeda, tidak hanya mampu dalam satu bidang pekerjaan. Inilah kunci sukses
Sumyana dalam berkarier selama ini.
Ia juga berprinsip belajar
tanpa terbatas pada satu bidang ilmu. Ini dibutuhkan karena dunia kerja siapa
yang tahu dan besar kemungkinan kita bekerja tidak dibidang yang kita pelajari
ketika kuliah. Contohnya, sewaktu kuliah ia belajar manajemen, tetapi ketika di
dunia kerja, ia pernah dituntut bekerja di bidang marketing. Ia pun tidak lantas menolaknya. Justru ia belajar dan
menerima tantangan itu. Sampai akhrnya, ia bisa menjalankan pekerjaan tersebut.
Lalu mengapa hal-hal
tersebut bisa ia dilakukan?
Hal tersebut menurutnya
bisa ia pondasikan pada dirinya karena ia kuliah dengan visi dan misi yang
jelas. Bukan sekadar paksaan orang tua. Ia memilih kuliah karena ia punya
alasan dan tujuan kuliah. Hal itu pula yang kiranya harus dimiliki mahasiswa
sekarang menurutnya. Dengan visi misi jelas, kita akan tahu apa yang kita akan
lakukan ketika lulus nanti.
Untuk
Alumni
Disinggung mengenai
alumni, Sumyana berpendapat saat ini kelemahan alumni adalah kurangnya
pengalaman. Alumni hanya mengetahui hal-hal teoretis, tetapi tidak mengetahui
hal-hal yang sifatnya praktis. Apalagi di era MEA ini persaingan semakin ketat
dan hanya mereka yang memiliki pengalaman praktis lebih banyak yang akan
menang.
Pengalaman tersebut sebetulnya
bisa didapatkan sebelum lulus, yaitu dari program magang. Oleh sebab itu, ia
sangat mendorong dan mendukung program magang sebelum lulus karena itu bisa
menjadi sarana mencari pengalaman. Menanggapi realitas teresbut, ia pun sedang
mempersiapkan program kerja sama antara dirinya dan Unpas. Ia berharap program
ini bisa terlaksana sehingga mejadi sarana bagi alumni Unpas untuk mendapatkan
pengalaman.
Kemudian, bicara
tentang alumni dan IKA Unpas, ia berpesan agar alumni jangan sampai lupa dengan
almamaternya. Salah satu wujud ikatan antara alumni dan almamater adalah IKA.
Dengan demikian, ketika nanti sudah sukses jangan sampai lupa untuk berkontribusi
untuk Unpas baik IKA fakultas maupun IKA universitas. Menurutnya hal terpenting
tentang IKA adalah kontribusi kita untuk IKA, bukan apa kontribusi IKA untuk
kita.
dedenfirmansoemantri@gmail.com
Silahkan untuk Memberi komentar About Forumkomunikasifhunpas
Hallo, Nama Saya Deden Firman Fauzi. saya pengelola website ini,semoga informasi di website ini berguna dan apabila memiliki kritikan dan saran silahkan email ke dedenfirmansoemantri@gmail.com dan WA/LINE 082118778437.
0 komentar:
Post a Comment